Teknologi Virtual Reality Beserta Kegunaannya
Adianto Zarfan Suni
Gunadarma University
Ahmad Nasher S.I.KOM,M.M
Pengertian Virtual Reality (VR)
Virtual Reality (VR) atau Realias Maya adalah teknologi yang digunakan oleh pengguna untuk berinteraksi dengan
lingkungan simulasi komputer baik berdasarkan objek nyata maupun animasi.
Secara sederhana, Virtual
Reality adalah pemunculan gambar-gambar tiga dimensi yang di
bangkitkan komputer, yang terlihat nyata dengan bantuan sejumlah peralatan
tertentu. Ciri terpentingnya adalah dengan menggunakan perangkat yang dirancang
untuk tujuan tertentu, teknologi ini mampu menjadikan orang yang merasakan
dunia maya tersebut terkecoh dan yakin bahwa yang dialaminya adalah nyata.
Lingkungan realitas maya terkini umumnya menyajikan pengalaman visual,yang
ditampilkan pada sebuah layar komputer atau melalui sebuah penampil
stereokopik,tapi beberapa simulasi mengikutsertakan tambahan informasi hasil
penginderaan, seperti suara melalui speaker atau headphone. Virtual reality
disingkat dengan VR yang dapat menciptakan sebuah simulasi dunia tiga dimensi.
Dengan
teknologi ini, pengguna juga dapat merasakan berada dunia nyata, padahal
sebenarnya mereka hanya berada di dunia virtual atau dunia maya. Untuk
mendukung jalannya teknologi Virtual Reality ini, biasanya pengguna juga bisa
menggunakan beberapa perangkat yang canggih berupa helm atau kacamata, headset,
sarung tangan dan walker.
Helm atau kacamata berfungsi untuk
memvisualisasikan tampilan gambar agar pengguna dapat melihat perspektif gambar
terlihat lebih dekat dan lebih nyata. Headset berfungsi memberikan efek-efek
suara yang keluar kepada pengguna dengan lebih jelas, sehingga akan membuat
pengguna seperti didalam suasana yang nyata. Sarung tangan dan walker berfungsi
sebagai media penghubung interaksi tangan dan kaki pengguna dengan dunia
virtual yang diciptakan oleh Virtual Reality, sehingga pengguna bisa merasakan
pengalaman menyentuh, merasakan benda-benda yang muncul secara virtual dan
berjalan di dunia maya seperti nyata. Elemen-elemen di dalam Virtual Reality
sendiri terbagi dalam beberapa bagian, yaitu:
ü Virtual
World : Merupakan sebuah konten grafis maupun hologram yang mampu menciptakan
dunia secara virtual dalam bentuk screen play.
ü Sensory
Feedback : Merupakan media untuk menyampaikan serangkaian informasi dari
virtual world menuju ke indera pengguna. Beberapa informasi yang disampaikan
diantaranya penglihatan, pendengaran dan juga sentuhan.
ü Interactivity
: Berfungsi untuk merespon segala gerakan dan sentuhan pengguna. Sehingga
pengguna dapat berinteraksi secara langsung dengan berbagai objek di dalam
dunia virtual.
ü Immersion
: Merupakan elemen yang bisa dikatakan sangat penting di dalam teknologi
Virtual Reality. Karena bagian ini dapat membuat dapat mempengaruhi pengguna
baik secara fisik maupun mental. Sehingga pengguna merasa jika dirinya berada
di sebuah lingkungan yang nyata, padahal pengguna hanya berada dalam dunia
virtual dan tidak terjadi secara nyata.
Kegunaan
Teknologi Virtual Reality
Saat
ini, teknologi Virtual Reality sudah banyak digunakan dalam berbagai bidang.
Seperti bidang kedokteran, penerbangan, militer, bahkan juga digunakan sebagai
perangkat pendukung untuk bermain game. Pada bidang kedokteran, Virtual Reality
biasanya digunakan untuk mendeskripsikan bagian anatomi tubuh sehingga
organ-organ dalam tubuh tampak terlihat lebih nyata.
Sedangkan
pada bidang penerbangan, Virtual Reality digunakan sebagai simulasi penerbangan
bagi para pilot. Simulasi penerbangan disini meliputi cara menerbangkan pesawat
di berbagai kondisi cuaca, cara berkomunikasi antar pesawat satu dengan yang
lain atau dengan bandara serta cara mengatasi keadaan yang darurat jika terjadi
masalah saat terbang. Hal ini bertujuan agar pilot dapat lebih terbiasa dan
mengenal berbagai medan serta akan lebih mendapatkan pengalaman yang cukup jika
suatu saat pilot menerbangkan pesawat terbang yang sebenarnya.
Dan pada bidang militer, Virtual Reality
digunakan sebagai simulasi perang. Para tentara akan merasakan situasi di medan
pertempuran yang terlihat secara nyata. Cara ini dipilih karena cukup efektif
dalam mengadakan latihan perang dan lebih hemat biaya dibandingkan dengan
latihan perang yang sebenarnya.
Tidak
hanya itu saja, saat ini banyak perusahan-perusahan teknologi yang berlomba
mengembangkan teknologi Virtual Reality ini, contohnya saja Microsoft dengan
kacamata masa depannya yang bernama HoloLens, Oculus VR dengan perangkat
virtual reality bagi para gamer yang bernama Oculus Rift dan masih banyak lagi
perusahaan lainnya. Karena mampu memberikan pengalaman "bersentuhan
langsung" dengan suatu objek di dunia virtual atau dunia maya, kecanggihan
teknologi ini juga pernah diadopsi ke dunia film. Contohnya saja, jika kamu pernah
menonton film Iron Man, maka kamu akan melihat adegan Tony Stark sedang asyik
bekerja dengan layar komputer hologram-nya.
Sejarah Virtual Reality (VR)
Ø
1957-1962: Morton Heilig, seorang sinematografer,
menciptakan dan memapatenkan sebuah simulator yang disebut Sensorama dengan
visual, getaran dan bau.
Ø
1966: Ivan Sutherland menemukan head-mounted display
yang dia claim adalah, jendela ke dunia virtual.
Ø
1989: Jaron Lanier,
memeperkenalkan Virtual Reality dan menciptakan bisnis komersial pertama kali
di dunia maya.
Ø
1999: Hirokazu Kato, mengembangkan ArToolkit di
HITLab dan didemonstrasikan di SIGGRAPH.
Ø
2000: Bruce.H.Thomas, mengembangkan ARQuake, sebuah
Mobile Game AR yang ditunjukan di International Symposium on Wearable
Computers.
Ø
2008: Wikitude AR Travel Guide, memperkenalkan Android
G1 Telephone yang berteknologi AR.
Ø
2009: Saqoosha memperkenalkan FLARToolkit yang
merupakan perkembangan dari ArToolkit. FLARToolkit memungkinkan kita memasang
teknologi AR di sebuah website, karena output yang dihasilkan FLARToolkit
berbentuk Flash. Ditahun yang sama, Wikitude Drive meluncurkan sistem navigasi
berteknologi AR di Platform Android.
Ø
2010: Acrossair menggunakan teknologi AR pada I-Phone
3GS.
Konsep dan Perkembangan Virtual Reality
Istilah Realitas maya tidak pasti asalnya. Pengembang realitas maya,Jaron Lanier mengakui bahwa ia
menggunakan istilah itu pertama kali dan ada istilah yang terkait digunakan
oleh Myron Krueger adalah “kenyataan
tiruan“ telah digunakan sejak 1970.Virtual Reality sering digunakan
untuk menggambarkan berbagai aplikasi, umumnya terkait dengan mendalam,sangat
visual,3D lingkungan.
CAD pengembangan perangkat lunak,akselerasi perangkat keras
grafik,kepala-mount display,sarung tangan database dan miniaturisasi telah
membantu mempopulerkan gagasan.Dalam buku The Metaphysics of Virtual
Reality,Michael R. Heim mengidentifikasi
tujuh konsep yang berbeda Virtual Reality yaitu :
v
Simulasi
v
Interaksi
v
Kepalsuan
v
Imersi
v
Tele Presence
v
Seluruh Tubuh Imersi
v
Jaringan Komunikasi
Untuk memasuki Virtual Reality,pengguna mengenakan sarung
tangan khusus,earphone,dan kacamata khusus yang terhubung dengan komputer dan
sistem yang di dalamnya. Melalui cara ini,setidaknya tiga indera tubuh kita
terkontrol oleh komputer. Untuk hasil yang lebih baik,biasanya piranti Virtual
Reality ini juga memonitor apa yang dilakukan user. Misalnya
kacamata yang mengontrol pergerakkan bola mata pengguna dan meresponnya dengan
mengirim masukkan video yang baru. Virtual Reality kadang digunakan untuk
menyebut dunia virtual yang disajikan ke dalam komputer,seperti pada berbagai
macam game permainan komputer yang kini marak perkembangannya,meskipun hanya
berbasis representasi teks,suara dan grafis.
Sekarang,istilah Virtual
Reality mulai tergantikan oleh istilah Virtual Envoronment oleh para ahli komputer. Konsepnya tetap
sama, yaitu mensimulasikan lingkungan 3-D yang bisa dijelajahi oleh pengguna
seolah-olah benar-benar bisa dirasakan lewat indera.
Syarat yang harus ada dalam VR/VE
Terdapat dua syarat yang harus ada dalam VR/ VE adalah:
1. Gambar/ grafis/ penglihatan 3-D yang nyata menurut perspektif penglihatan
pengguna.
2. Kemampuan untuk mendeteksi gerakan-gerakan pengguna, seperti gerakan kepala
dan arah bola mata, untuk menyesuaikan grafis yang dihasilkan supaya
menyesuaikan perubahan “dunia” 3-Dnya.
Saat berada dalam VR, pengguna akan merasa melebur seolah
menyatu dengan dunianya, dan bisa berinteraksi dengan objek-objek yang ada di
sana. Hal ini disebut dengan telepresence.Menurut Jonathan
Stauer, ada dua komponen dalam perasaan “melebur” ini, yang disebut:
1. Depth of information, merupakan banyak dan kualitas data yang ditansfer
demi menciptakan lingkungan VR, seperti resolusi, ketajaman gambar, dll.
2. Breadth of information, yaitu seberapa besar indera pengguna
dimanipulasi, yang biasanya terbatas pada penglihatan dan pendengaran. Namun
saat ini sedang dikembangkan VR yang bisa memanipulasi indera sentuhan dan pembau.Salah
satu contoh aplikasi virtual reality yang digunakan pada saat ini yaitu dalam
bidang militer. Virtual reality dipakai untuk melakukan simulasi latihan
perang, simulasi latihan terjun payung. dan sebagainya. Dimana dengan pemakaian
teknologi ini bisa lebih menghemat biaya dan waktu dibandingkan dengan cara
konvensional.
Efek Negatif dan Kekurangan Virtual Reality
- Kekurangan:
1.
Isolasi pribadi
2.
Kurangnya interaksi dengan dunia nyata dan orang lain
3.
Pengangguran meningkat
- Efek Negatif:
1.
Orang yang menggunakan virtual reality sering
mengalami gangguan yang disebut cybersickness (Haag, Cummings, dan Dawkin,
2000, hal. 294).
2.
Penderita akan merasakan ketegangan mata dan bahkan
disertai rasa pusing. Kadang-kadang penderita terbawa pada suasana semu yang
diciptakan oleh sistem virtual reality walaupun ia telah kembali ke dunia nyata
Tidak ada komentar:
Posting Komentar