Minggu, 05 Januari 2020

Pengertian Sugesti Adalah : Arti, Macam Jenis dan Contoh

Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa melakukan interaksi dengan sesamanya. Interaksi sosial menghasilkan berbagai macam hal dan salah satunya adalah sugesti. Hal tersebut dapat diartikan sebagai proses dalam mempengaruhi tindakan seseorang tetapi pengaruh tersebut dapat diterima maupun ditolak atas kehendak sendiri.

A. Pengertian Sugesti

Sugesti didefinisikan oleh Kamus Besar Bahasa Indonesia sebagai pendapat yang dikemukakan atau pengaruh yang diberikan kepada seseorang untuk mengubah tindakan atau pola pikir seseorang. Para ahli yang salah satunya yaitu Cambridge juga mengartikan sugesti adalah suatu ide atau tindakan yang diberikan kepada orang lain untuk dipertimbangkan.
Secara umum, sugesti diberikan oleh kelompok yang memiliki kedudukan besar atau pengaruh yang kuat di suatu lingkungan. Hal itu disebabkan karena seseorang akan mudah menerima apabila suatu hal dikemukakan oleh kelompok besar atau mayoritas.

B. Macam Jenis Sugesti

Berdasarkan sumbernya, sugesti dapat dibagi menjadi 2 jenis yaitu:

1. Auto Sugesti

Auto Sugesti merupakan pengaruh yang datang dari dalam diri sendiri. Auto Sugesti juga sering disebut dengan motivasi diri. Contoh dari auto sugesti adalah pada saat pertandingan olah raga. Atlet A memiliki skill yang lebih rendah dibandingkan atlet B tetapi atlet A berhasil mengalahkan atlet B karena ia selalu memotivasi diri sendiri untuk bisa menang.

2. Hetero Sugesti

Berbeda dengan auto, hetero sugesti merupakan pengaruh yang didapat dari orang di sekitar atau lingkungan terdekat. Sama seperti penjelasan di atas, hetero sugesti umumnya dilakukan oleh orang yang memiliki kedudukan atau pengaruh yang kuat dalam suatu lingkungan. Hal itu bisa dilakukan oleh orang yang dituakan, orang yang memiliki jabatan, motivator, dan orang yang sudah memiliki pengalaman. Berdasarkan sifat dan sisi sosiologi, hetero sugesti dapat dibagi menjadi 3 jenis.

Ragam Hetero Sugesti

a). Sugesti Prestise
Sugesti prestise atau prestige suggestion dapat diartikan sebagai pengaruh yang muncul akibat prestise yang dimiliki oleh orang lain atau kelompok yang memberikan sugesti. Pengaruh ini biasanya dilakukan oleh seseorang yang memiliki jabatan di lingkungan tersebut. Contohnya adalah seorang kepala desa yang menghimbau warganya untuk mengikuti kerja bakti.  Pengaruh yang diberikan kepala desa tersebut disebut sebagai prestige suggestion.
b). Sugesti Negatif
Sugesti negatif memiliki artian bahwa pengaruh ini bersifat negatif dan menekan pihak lainnya. Sebagai contoh adalah seorang bawahan yang mengetahui kecurangan yang dilakukan atasannya, kemudian orang tersebut mendapatkan ancaman dari atasannya jika membocorkan kecurangan tersebut.
c). Sugesti Kerumunan
Crowd Suggestion dilakukan oleh kelompok dengan anggota yang besar sehingga pengaruh yang diberikan juga lebih besar. Sugesti ini umumnya diterima tidak didasari nalar tetapi karena merasa bagian dari anggota kelompok tersebut. Contohnya adalah saat tawuran, pelajar mengikuti tawuran hanya atas dasar solidaritas.

C. Memberikan Sugesti Diri

Memberikan sugesti baik untuk diri sendiri maupun orang lain dapat memberikan dampak yang baik apabila yang diberikan bersifat positif. Auto sugesti merupakan bentuk pengaruh yang sangat susah untuk dilakukan tetapi bukan tidak mungkin untuk dilakukan jika menggunakan metode yang tepat.
Sebelum mensugesti diri sendiri, pastikan bahwa tubuh dan pikiran Anda rileks. Anda bisa mengatur sendiri kondisi lingkungan yang dapat membuat Anda rileks seperti lampu yang temaram, suara yang tidak berisik, dan udara yang sejuk. Setelah merasa bahwa Anda sudah dalam kondisi rileks, lakukan sugesti pada diri sendiri bahwa hal-hal aakn menjadi lebih baik dari sekarang dan berbagai kata-kata yang dapat memotivasi diri Anda. Sugesti diri harus dilakukan berulang-ulang agar efek yang diterima lebih terasa.
Setelah mengetahui arti, bentuk, dan cara memberikan sugesti, kini Anda bisa mensugesti diri sendiri. Hal itu tentunya harus dilakukan secara rutin dan berulang-ulang. Perlu diperhatikan bahwa sugesti yang baik adalah yang bisa memberikan dampak positif bagi pikiran Anda dan jauhi segala bentuk sugesti negatif.

sumber :

Pengertian Liberalisme: Sejarah, Ciri-Ciri, Kelebihan & Kekurangan

Sebenarnya, apa itu liberalisme? Pengertian Liberalisme adalah suatu ideologi atau paham yang menjunjung tinggi kebebasan dan persamaan hak individu dalam berbagai aspek kehidupan, baik di bidang ekonomi, politik, sosial, agama, dan hal lainnya yang menyangkut harkat hidup orang banyak.
Pengertian liberalisme adalah suatu paham dan tradisi politik yang mengusung kebebasan dan persamaan hak bagi setiap individu di dalam masyarakat. Artinya, suatu negara dan pemerintahnya harus menghormati dan melindungi kebebasan dan hak setiap warganya dalam berbagai aspek kehidupan manusia.
Paham liberalisme pada umumnya tumbuh di dalam sistem demokrasi karena keduanya memiliki konsep kebebasan. Namun, walaupun paham ini mengusung kebebasan individu, kebebasan tersebut bukanlah kebebasan tanpa batas tapi terdapat keteraturan dan harus dapat dipertanggungjawabkan.

Sejarah Liberalisme

Sejarah Liberalisme
Awal kemunculan paham liberalisme adalah peristiwa revolusi Perancis yang terjadi pada abad 18 silam. Peristiwa tersebut disebabkan karena kepincangan sistem dan kesenjangan sosial di masyarakat yang sangat mencolok.
Pada masa itu di negara Perancis masih terdapat penggolongan terhadap masyarakat, dimana golongan tertentu mendapatkan keistimewaan yang tidak mungkin didapatkan golongan lainnya.
Kenyamanan hanya dapat dirasakan oleh mereka dari keluarga kerajaan dan pemuka agama, sedangkan masyarakat lainnya (baik yang kaya dan yang miskin) harus patuh pada masyarakat dari golongan istimewa.
Masyarakat dari golongan tanpa hak menuntut kemerdekaan dan kebebasan mereka. Pada puncaknya, yaitu tahun 1789, terjadilah revolusi yang kemudian menjadi awal terbentuknya golongan liberal. Liberalisme kemudian menyebar luas ke berbagai negara lainnya di Eropa yang kemudian diterima dan mendapat dukungan.

Ciri-Ciri Ideologi Liberalisme

Ciri-Ciri Ideologi Liberalisme
Suatu ideologi dapat kita kenali dari karakteristiknya. Sesuai dengan pengertian liberalisme di atas, adapun ciri-ciri liberalisme adalah sebagai berikut:

1. Setiap Individu Punya Kesempatan Sama

Salah satu nilai pokok di dalam liberalisme adalah setiap individu memiliki kesempatan yang sama (Hold The Basic Equality of All Human) pada semua bidang. Namun, bukan berarti setiap orang bisa memberikan hasil yang sama.
Persamaan hak dan kesempatan merupakan hal yang mutlak di dalam ideologi ini. Sedangkan hasil yang nantinya akan diperoleh setiap individu tergantung pada banyak faktor misalnya keterampilan, kerja keras, sumber daya, dan lainnya.

2. Berhak Mendapat Perlakuan yang Sama

Mengacu pada poin #1 yaitu kesempatan yang sama, maka penyelesaian setiap masalah yang dihadapi individu akan mendapatkan perlakuan yang sama (Treat the Others Equally), baik itu di bidang ekonomi, politik, sosial, dan lainnya.

3. Ada Hukum dan Hukum Diterapkan

Di dalam setiap negara harus ada hukum di dalamnya yang bertujuan untuk melindungi dan menjaga hak-hak masyarakatnya. Negara liberal menetapkan patokan hukum tertinggi yang menghargai hak-hak kebebasan dan persamaan kedudukan setiap individu di dalam hukum (The Rule of Law).

4. Pemerintah Ditentukan Dengan Persetujuan

Di negara liberal, kekuasaan tertinggi ada di tangan rakyat sehingga penentuan pihak-pihak yang akan menjalankan negara tersebut harus mendapat persetujuan dari rakyat. Artinya, pemerintah harus bertindak sesuai kehendak rakyat dan tidak boleh bertindak atas keinginan sendiri.

5. Negara Hanyala Alat

Negara yang menganut paham liberalisme menganggap bahwa suatu negara merupakan mekanisme yang dipakai dalam perwujudan tujuan-tujuan yang lebih besar.

6. Tidak Menerima Ajaran Dogmantisme

Negara yang menganut paham liberalisme tidak menerima ajaran Dogmantisme, yaitu ideologi yang memegang kepercayaan dan menentang apapun yang tidak sesuai dengan kepercayaannya.

Kelebihan dan Kekurangan Liberalisme

Kelebihan dan Kekurangan Liberalisme
Di dalam setiap ideologi pasti terdapat kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Demikian juga halnya dengan liberalisme. Mengacu pada pengertian liberalisme, adapun kelebihan dan kekurangan liberalisme adalah sebagai berikut:

1. Kelebihan Paham Liberalisme

  • Adanya keinginan dan inisiatif dari masyarakat untuk berkembang menjadi lebih baik.
  • Setiap orang mendapat hak dan kebebasan yang sama di dalam bermasyarakat.
  • Terjadi persaingan yang positif di dalam masyarakat sehingga semua orang ingin menghasilkan produk bermutu tinggi.
  • Kebebasan individu dalam memilih partai politik tanpa intervensi dari pihak lain.
  • Pers memilik hak dan kebebasan dalam memberikan kritik tajam terhadap pemerintah tentunya dengan batasan dan etika pers yang berlaku.
  • Munculnya motif mencari keuntungan di masyarakat sehingga aktivitas ekonomi menjadi lebih efektif dan efisien.

2. Kekurangan Paham Liberalisme

  • Pihak-pihak yang memiliki sumber daya cenderung melakukan eksploitasi para pekerja sehingga menimbulkan kesenjangan sosial di masyarakat.
  • Terjadinya monopoli terhadap masyarakat golongan kecil atau miskin.
  • Kebebasan pers seringkali dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk mencapai keuntungan.
  • Timbulnya persaingan bebas sehingga pemerataan pendapan di masyarakat akan sangat sulit dicapai.
  • Munculnya kelompok-kelompok masyarakat yang menganggap dirinya lebih tinggi derajatnya dari masyarakat lain, atau sebaliknya.


sumber :

Pengertian Komunikasi: Definisi, Tujuan, Fungsi, Jenis, dan Komponennya

Pengertian Komunikasi Secara Umum

Apa itu komunikasi? Pengertian Komunikasi adalah suatu aktivitas penyampaian informasi, baik itu pesan, ide, dan gagasan, dari satu pihak ke pihak lainnya. Biasanya aktivitas komunikasi ini dilakukan secara verbal atau lisan sehingga memudahkan kedua belah pihak untuk saling mengerti.
Secara harafiah, definisi komunikasi adalah interaksi antara dua orang atau lebih untuk menyampaikan suatu pesan atau informasi. Komunikasi secara umum bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada orang lain.
Komunikasi yang baik adalah komunikasi yang dapat dimengerti dan diterima oleh orang lain. Selain dengan cara verbal, komunikasi juga bisa dilakukan dengan bahasa tubuh atau menggunakan gesture untuk tujuan tertentu.
Dalam sebuah organisasi atau bisnis, komunikasi memiliki peranan sangat penting karena merupakan bentuk koordinasi antar anggota atau tim untuk menyampaikan ide dan gagasan. Dalam artikel ini akan dibahas lebih dalam tentang pengertian komunikasi dan peranannya dalam bisnis.

Pengertian Komunikasi Menurut Para Ahli

Agar lebih memahami apa arti komunikasi, maka kita dapat merujuk pada pendapat beberapa ahli. Berikut ini pengertian komunikasi yang pernah dijelaskan oleh beberap ahli:

1. Everett M. Rogers

Menurut  Everett M. Rogers, pengertian komunikasi adalah proses pengalihan ide dari satu sumber ke satu penerima atau lebih dengan tujuan agar mengubah tingkah laku.

2. James A. F. Stoner

Menurut James A. F. Stoner, pengertian komunikasi adalah suatu proses pada seseorang yang berusaha untuk memberikan pengertian dan informasi dengan cara menyampaikan pesan kepada orang lain.

3. Prof. Drs. H. A. W. Widjaya

Menurut Prof. Drs. H. A. W. Widjaya, arti Komunikasi adalah hubungan kontak antar dan antara individu maupun kelompok.

4. Anderson

Menurut Anderson, pengertian Komunikasi adalah rangkaian langkah serah terima maksud yang terjadi dengan dinamis serta konstan berubah sesuai dengan kondisi yang berlaku.

5. Lexicographer

Menurut Lexicographer, definisi komunikasi adalah upaya yang bertujuan untuk memberi dan meraih kebersamaan. Tujuan yang ingin diinginkan kedua beluah pihak akan tercapai bila mereka berkomunikasi dan memiliki pemahaman yang selaras tentang informasi yang saling ditransfer.

6. Aristoteles

Menurut Aristoteles, definisi komunikasi adalah usaha yang berfungsi sebagai alat warga masyarakat dalam berperan serta dalam demokrasi.

7. Hoben

Menurut Hoben, definisi komunikasi adalah suatu proses transfer pemikiran maupun ide dan gagasan yang diutarakan secara lisan.

8. Redi Panuju

Menurut Redi Panuju, pengertian Komunikasi adalah arus sistem yang melekat serta kinerja antar bagian-bagian organisasi yang mengeluarkan suatu keharmonisan.

9. Murphy & Mendelson

Menurut Murphy & Mendelson, pengertian komunikasi adalah sebuah upaya yang dilakukan untuk mempertahankan dan menjalin hubungan interpersonal.

10. Rogers dan D. Lawrence Kincaid

Menurut Rogers & D. Lawrence Kincaid, definisi komunikasi adalah sebuah tahapan dimana dua orang atau lebih saling bertukar informasi satu sama lain, yang pada pokoknya akan muncul saling pengertian yang bersifat mendalam.

11. Shannon dan Weaver

Menurut Shannon dan Weaver, pengertian Komunikasi adalah wujud interaksi manusia yang keduanya ada ikatan dan saling mempengaruhi satu sama lain, baik sengaja atau tidak sengaja.
Komunkikasi tidak hanya dalam bentuk verbal saja, namun termasuk ekspresi muka, teknologi dan lukisan seni.

12. Raymond S. Ross

Menurut Raymond S. Ross, pengertian Komunikasi adalah sebuah proses menyaring, memilah, dan memberikan berbagai simbol dalam bentuk sedemikian rupa yang mana dapat memudahkan penyimak membangkitkan arti maupun respom dari fikiran yang sama dengan yang dikehendaki komunikator.

13. William Albig

Menurut William Albig, pengertian komunikasi adalah rangkaian tahapan transfer kata yang memiliki makna yang dilakukan oleh antar individu ataupun lebih.

14. William I. Gordon

Menurut William I. Gordon, pengertian komunikasi adalah sebuah pertukaran dinamis yang meliputi perasaan serta gagasan.

15. Djenamar SH

Menurut Djenamar SH, pengertian komunikasi adalah seni dalam menyampaikan gagasan, informasi, yang dilakukan seseorang terhadap orang lain.

16. William F. Glueck

Menurut William F. Glueck, definisi komunikasi dapat dibagi menjadi dengan dua bentuk, diantaranya:
  • Komunikasi Antar Pribadi
Komunikasi Antar Pribadi (Interpersonal communications) adalah proses saling bertukar informasi serta pemindahan pengertian antara dua individu atau lebih di dalam suatu kelompok kecil manusia.
  • Komunikasi Dalam Organisasi
Komunikasi Dalam Organisasi (Organization Communications) adalah proses dimana pembicara memberikan informasi secara sistematis dan memindahkan pengertian kepada orang-orang di dalam organisasi dan juga kepada orang-orang dan lembaga-lembaga di luar organisasi namun masih terkait dengan organisasi tersebut.

Fungsi Komunikasi Secara Umum

Fungsi Komunikasi

Sebenarnya ada banyak sekali fungsi komunikasi yang dapat dirasakan manusia, baik itu secara individu maupun secara organisasi. Berikut ini adalah beberapa fungsi komunikasi secara umum:

1. Sebagai Alat Kendali

Fungsi komunikasi yang pertama adalah sebagai alat kendali atau kontrol. Dalam hal ini alat kendali berarti dengan komunikasi maka perilaku individu dapat dikontrol dengan penyampaian aturan yang harus dipatuhi.

2. Sebagai Alat Motivasi

Komunikasi yang baik dan persuasif dapat meningkatkan motivasi seseorang dalam melakukan sesuatu. Menyampaikan informasi yang dapat diraih dalam kehidupan akan membangun motivasi seseorang.

3. Sebagai Ungkapan Emosional

Berbagai perasaan yang ada di dalam diri seseorang dapat diungkapkan kepada orang lain dengan cara berkomunikasi. Emosi ini bisa persaan senang, marah, kecewa, gembira, dan lain-lain.

4. Sebagai Alat Komunikasi

Dengan berkomunikasi maka kita dapat memberikan informasi yang dibutuhkan oleh orang lain atau kelompok sehingga dengan informasi itu maka proses pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan baik.

Tujuan Komunikasi Pada Umumnya

Tujuan Komunikasi

Semua aktivitas komunikasi dilakukan dengan tujuan tertentu. Tujuan komunikasi secara umum diantaranya adalah:

1. Agar Komunikator Dimengerti Komunikan

Tujuan komunikasi yang pertama adalah untuk memastikan informasi atau pesan dari komunikator dapat dimengerti oleh orang lain (komunikan). Karena itu komunikator harus menyampaikan pesan utama sejelas mungkin kepada komunikan.

2. Agar Mengenal Orang Lain

Dengan adanya interaksi dan komunikasi maka setiap orang dapat saling mengenali dan memahami satu sama lain. Kemampuan mendengar/ membaca/ mengartikan pesan orang lain dengan baik merupakan hal penting dalam aktivitas komunikasi.

3. Agar Pendapat Diterima Orang Lain

Komunikasi secara persuasif seringkali dilakukan untuk menyampaikan gagasan atau ide seseorang pada orang lain. Tujuannya adalah agar ide dan gagasan tersebut diterima.

4. Menggerakkan Orang Lain

Komunikasi dengan cara persuasif dapat membangun kesamaan persepsi dengan orang lain. Selanjutnya, kesamaan persepsi tersebut digunakan untuk menggerakkan orang lain sesuai dengan keinginan kita.

Syarat-Syarat Komunikasi

Syarat-Syarat Komunikasi

Meskipun kelihatannya mudah dipahami, namun komunikasi memiliki syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi agar terbentuk suatu komunikasi. Syarat-syarat komunikasi tersebut adalah:

1. Sumber (Source)

Yang dimaksud dengan sumber (source) adalah dasar dalam penyampaian informasi/ pesan yang tujuannya untuk memperkuat isi pesan tersebut. Beberapa sumber komunikasi misalnya buku, lembaga, orang yang dianggap ahli, Google, dan lain sebagainya.

2. Komunikator

Komunikator adalah pelaku yang menyampaikan pesan kepada pihak lain. Pelaku penyampai informasi ini bisa seorang individu (penulis, pembicara, blogger, dan lain-lain), bisa dalam bentuk kelompok, atau organisasi komunikasi (radio, TV, surat kabar, majalah, dan lain-lain).

3. Komunikan

Komunikan adalah pihak yang menerima pesan atau informasi dari komunikator. Pelaku penerima informasi ini bisa seorang individu maupun organisasi.

4. Pesan

Pesan adalah keseluruhan informasi yang disampaikan oleh komunikator. Sebuah pesan memiliki tema utama sebagai pengarah dalam usaha untuk mengubah sikap dan perilaku orang lain. Komunikasi yang baik adalah yang memiliki pesan untuk diterima oleh pihak lain yang berkaitan.

5. Saluran (Kanal)

Saluran atau kanal adalah media yang digunakan oleh komunikator untuk menyampaikan pesannya kepada pihak lain. Kanal ini bisa formal maupun informal.

6. Hasil (Effect)

Effect adalah hasil akhir dari komunikasi dimana bentuknya adalah perubahan perilaku dan sikap dari komunikan. Perubahan tersebut bisa sesuai harapan atau tidak sesuai dengan harapan komunikator.

Macam-Macam Komunikasi

Macam-Macam Komunikasi
Ilustrasi via eunews.it
Ada beberapa macam komunikasi yang bisa kita temukan sehari-hari. Berikut ini adalah jenis-jenis komunikasi:

1. Komunikasi Berdasarkan Cara Penyampaiannya

  • Komunikasi Verbal (Lisan)
Pengertian komunikasi lisan adalah komunikasi yang terjalin secara langsung tanpa adanya jarak yang berarti. Contoh komunikasi lisan misalnya; meeting dengan klien, wawancara kerja, atau dua orang yang sedang berbicara.
Komunikasi lisan bisa juga terjadi secara jarak jauh. Misalnya pembicaraan melalui teleconference, berbicara melalui telepon, dan video call.
  • Komunikasi Tertulis
Saat ini komunikasi dengan tertulis biasanya dilakukan melalu aplikasi atau media teknologi. Misalnya; mengirim pesan melalui email, chatting melalui aplikasi WhatssApp/ BBM/ Facebook Messenger.

3. Komunikasi Berdasarkan Maksud

Komunikasi dapat juga dibedakan berdasarkan maksud dari komunikator. Kemauan dari komunikator merupakan faktor utama dalam proses penyampaian pesan.
Beberapa jenis komunikasi berdasarkan maksud diantaranya adalah:
  • Pidato
  • Pemberian saran atau kritik
  • Memberikan perintah
  • Memberikan ceramah
  • Wawancara

4. Komunikasi Berdasarkan Ruang Lingkup

Selanjutnya, komunikasi dapat juga dibedakan berdasarkan ruang lingkupnya, diantaranya adalah:
  • Komunikasi Internal
Ini merupakan jenis interaksi yang berada dalam batas ruang lingkup organisasi dimana interaksi hanya terjadi antar individu di dalam organisasi itu saja.
Komunikasi internal ini dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
Komunikasi vertikal; perintah atasan, teguran, arahan, dan lainnya.
Komunikasi horizontal; diskusi atau bertukar pikiran antar anggota organisasi yang posisinya sama.
  • Komunikasi Eksternal
Ini merupakan jenis komunikasi yang dilakukan sebuah organisasi kepada publik, misalnya jumpa pers, pameran dan publikasi, program TV dan Radio, bakti sosial.

5. Komunikasi Berdasarkan Aliran Informasi

Dalam komunikasi terdapat beberapa arah dalam penyampaiannya, diantaranya adalah:
  • Komunikasi satu arah; yaitu komunikasi yang datang dari satu pihak, misalnya guru dan murid.
  • Komunikasi dua arah; yaitu komunikasi yang sifatnya dua arah dimana dua individu saling memberikan pesan dan feedback satu dengan yang lain.
  • Komunikasi ke atas; yaitu komunikasi yang berasal dari bawah ke atas, misalnya informasi yang di sampaikan bawahan kepada atasan.
  • Komunikasi ke samping; yaitu komunikasi yang tercipta karena adanya kesamaan kedudukan, atau komunikasi antara dua individu yang posisinya sejajar.

sumber :

Model Pengembangan Standar Profesi di USA, Kanada, Amerika dan Eropa

Model Pengembangan Standar Profesi
  • Organisasi profesi merupakan organisasi yang anggotanya adalah para praktisi yang menetapkan diri mereka sebagai profesi dan bergabung bersama untuk melaksanakan fungsi-fungsi sosial yang tidak dapat mereka laksanakan dalam kapasitas mereka sebagai individu.
  • Semakin luasnya penerapan Teknologi Informasi di berbagai bidang, telah membuka peluang yang besar bagi para tenaga profesional Tl untuk bekerja di perusahaan, instansi pemerintah atau dunia pendidikan di era globalisasi ini.
  • Secara global, baik di negara maju maupun negara berkembang, telah terjadi kekurangan tenaga professional Tl. Menurut hasil studi yang diluncurkan pada April 2001 oleh ITAA (Information Technology Association of America) dan European Information Technology Observatory, di Amerika pada tahun 2001 terbuka kesempatan 900.000 pekerjaan di bidang Tl.
1. Model dan standar profesi di USA dan Kanada
Dunia Teknologi Informasi (TI) merupakan suatu industri yang berkembang dengan begitu pesatnya pada tahun-tahun terakhir ini. Ini akan terus berlangsung untuk tahun-tahun mendatang. Perkembangan industri dalam bidang TI ini membutuhkan formalisasi ya ng lebih baik dan tepat mengenai pekerjaan, profesi berkaian dengan keahlian dan fungsi dari tiap jabatan. South East Asia Regional Computer Confideration (SEARCC) merupakan suatu forum/badan yang beranggotakan himpunan profiesional IT (Information Technology) yang terdiri dari 13 negara. SEARCC dibentuk pada Februari 1978, di Singapore oleh 6 ikata n komputer dari negara-negara : Hong Kong, Indonesia, Malaysia, Philipine, Singapore dan Thailand. SEARCC mengadakan konferensi setahun dua kali di tiap negara anggotanya secara bergiliran. Keanggotaan SEARCC bertambah, sehingga konferensi dilakukan seka li tiap tahunnya. Konferensi yang ke-15 ini, yang bernama SEARCC ’96 kali ini diselenggarakan oleh Computer Society of Thailand di Thailand dari tanggal 3-8 Juli 1996.
Sri Lanka telah menjadi anggota SEARCC sejak tahun 1986, anggota lainnya adalah Austr alia, Hong Kong, India Indonesia, Malaysia, New Zealand, Pakistan, Philipina, Singapore, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, Kanada. Indonesia sebagai anggota South East Asia Regional Computer Confideration (SEARCC) turut serta dalam berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh SEARCC . Salah satunya adalah SRIG-PS (Special Regional Interest Group on Profesional Standardisation) , yang mencoba merumuskan standardisasi pekerjaan di dalam dunia Teknologi Informasi. Untuk keperluan tersebut.
STANDARDISASI PROFESI MODEL SRIG-PS SEARCC
SRIG-PS dibentuk karena adanya kebutuhan untuk mewujudkan dan menjaga standard profesional yang tinggi dalam dunia Teknologi Informasi, khususnya ketika sumber daya di region ini memiliki kontribusi yang penting bagi kebutuhan pengembangan TI secara global. SRIG-PS diharapkan memberikan hasil sebagai berikut :
  • Terbentuknya Kode Etik untuk profesional TI
  • Klasifikasi pekerjaan dalam bidang Teknologi Informasi
  • Panduan metoda sertifikasi dalam TI
  • Promosi dari program yang disusun oleh SRIG-PS di tiap negara anggota SEARCC
Pada pertemuan yang ke empat di Singapore, Mei 1994, tiga dari empat point tersebut hampir dituntaskan dan telah dipresentasikan pada SEARCC 1994 di Karachi. Dalam pelaksanaannya kegiatan SRIG-PS ini mendapat sponsor dari Center of International Cooperation on Computerization (CICC). Hasil kerja tersebut dapat diperoleh di Central Academy of Information Technology (CAIT), Jepang. Pelaksanaan SRIG-PS dilakukan dalam 2 phase.
  • Phase 1, hingga pertemuan di Karachi telah diselesaikan.
  • Phase 2, akan diselesaikannya panduan model SRIG-PS, phase 2 ini akan diselesaikan di SEARCC 97 yang akan diselenggarakan di New Delhi.
 Pembentukan Kode Etik
Kode etik merupakan suatu dokumen yang meletakkan standard dari pelaksanaan kegiatan yang diharapkan dari anggota SEARCC. Anggota dalam dokumen ini mengacu kepada perhimpunan komputer dari negara-negara yang berbeda yang merupakan anggota SEARCC. Sebelum suatu kode etik diterima oleh SEARCC, dilakukan beberapa langkah pengembangan, yaitu :
  • Menelaah kode etik yang telah ada dari assosiasi yang sejenis, yaitu :
    • IFIP (International Federation for Information Processing)
    • ACM (Association for Computing Machinery)
    • ASOCIO (Asian Oceaniq Computer Industries Organization)
  • Menelaah kode etik yang telah ada pada asosiasi anggota SEARCC :
    • Malaysian Computer Society (Code of Profesional Conduct)
    • Australian Computer Society (Code of Conduct)
    • New Zealand Computer Society (Code of Ethics and Profesional Conduct)
    • Singapore Computer Society (Profesional Code of Conduct)
    • Computer Society of India (Code of Ethics of IT Profesional)
    • Philipine Computer Society Code of Ethics)
    • Hong Kong Computer Society (Code of Conduct)
  • Mengembangkan draft dari model
  • Model tersebut ditelaah dan diselesaikan oleh anggota SRIG-PS
  • EXCO-SEARCC menyetujui kode etik tersebut.
Kode etik tersebut memiliki suatu kerangka kerja yang akan menentukan pengimplementasian kode etik tersebut yaitu :
  • Pelaksanaan umum
  • Dalam relasinya dengan SEARCC
  • Dalam relasinya dengan anggoa lain dari SEARCC.
Kode Etik SEARCC ini dapat digunakan untuk menyusun kode etik bagi suatu himpunan di negara anggota. Dengan mengacu kepada kode etik dan menyesuaikan dengan kondisi dan dasar hukum di Indonesia, diharapkan IPKIN dapat menyusun suatu kode etik untuk profesi teknologi Informasi di Indonesia.
 Klasifikasi Job
Klasikasi Job secara regional merupakan suatu pendekatan kualitatif untuk menjabarkan keahlian dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk melaksanakan suatu pekerjaan tertentu pada tingkat tertentu. Sebelum diterimanya suatu model klasifikasi pekerjaan dilakukan analisis terhadap model yang telah dipakai pada beberapa negara misal : Malaysia, Singapore, Hong Kong dan Jepang. Kemudian dijabarkan suatu kriteria yang dapat diterima untuk menjadi model regional. Proses identifikasi kemudian dilakukan untuk mengetahui klasifikasi pekerjaan yang dapat diterima di region tersebut. Kemudian dilakukan pendefinisian fungsi, output, pengetahuan dan keahlian yang dibutuhkan untuk setiap tingkatan dari pekerjaan tersebut. Proses ini telah dilaksanakan pada SRIG-PS Meeting di Hong Kong 3-5 Oktober 1995.
Pada umumnya terdapat dua pendekatan dalam melakukan klasifikasi pekerjaan ini yaitu :
  • Model yang berbasiskan industri atau bisnis. Pada model ini pembagian pekerjaan diidentifikasikan oleh pengelompokan kerja di berbagai sektor di industri Teknologi Informasi. Model ini digunakan oleh Singapore dan Malaysia
  • Model yang berbasiskan siklus pengembangan sistem. Pada model ini pengelompokkan dilakukan berdasarkan tugas yang dilakukan pada saat pengembangan suatu sistem. Model pendekatan ini digunakan oleh Japan.
Beberapa kriteria menjadi pertimbangan dalam mengembangkan klasifikasi job ini yaitu :
  • Cross Country, cross-enterprise applicability, Ini berarti bahwa job yang diidentifikasi tersebut harus relevan dengan kondisi region dan setiap negara pada region tersebut, serta memiliki kesamaan pemahaman atas fungsi setiap pekerjaan.
  • Function oriented bukan tittle oriented, Titel yang diberikan dapat berbeda, tetapi yang penting fungsi yang diberikan sama. Titel dapat berbeda pada negara yang berbeda.
  • Testable/certifiable, Fungsi yang didefinisikan dapat diukur/diuji
  • Harus applicable. Fungsi yang didefinisikan harus dapat diterapkan pada mayoritas Profesional TI pada region ini.

2. Model dan standar profesi di Eropa (Inggris, Jerman dan Perancis)
Standar Praktek dikembangkan oleh COTEC adalah kode sukarela yang dirancang untuk membantu Asosiasi Nasional untuk membangun dan mengembangkan kode nasional sesuai dengan standar Eropa praktek untuk terapis okupasi. Hal ini dimaksudkan untuk penerapan umum namun dapat dimodifikasi untuk daerah spesialis misalnya pediatri praktek, kepedulian masyarakat, dll psikiatri Jika ada kelompok seperti ingin melakukan ini, setiap dealth masalah dengan dalam Standar Praktek, harus diberikan dan bijaksana pertimbangan informasi karena mereka telah disertakan untuk relevansi mereka untuk satu atau kegiatan lain dari praktek profesional kami. Sangat penting bahwa isu-isu yang termasuk dalam Standar Praktek harus saat ini dan relevan dengan anggota profesi yang menggunakan atau untuk yang menggunakannya dimaksudkan.
Standar COTEC Praktek adalah pernyataan kebijakan yang membantu untuk mengatur dan menjaga standar praktek profesional yang baik. Dalam kasus dimana keputusan harus dibuat mengenai perilaku tidak profesional dari seorang ahli terapi kerja, Kode dapat digunakan sebagai panduan untuk standar perilaku profesional yang tepat.

Wakil untuk COTEC diminta untuk memastikan bahwa, ketika kode sedang diterjemahkan ke dalam bahasa Eropa lainnya, hal itu dilakukan sehingga oleh penutur asli. Hal ini dianjurkan karena memiliki frase dan istilah yang kadang-kadang sulit diterjemahkan.

Ada dua bagian utama dalam dokumen ini:
– Kode Etik Federasi Dunia Kerja Therapist.
– Standar Praktek dirancang oleh COTEC pada tahun 1991 dan sekarang diperbaharui pada tahun 1996.
1. Pribadi atribut.
Pekerjaan terapis memiliki integritas pribadi, kehandalan, pikiran yang terbuka dan loyalitas berkaitan dengan konsumen dan bidang profesional keseluruhan.

Tanggung jawab terhadap penerima Occupational Layanan Terapi

Pekerjaan terapis pendekatan semua konsumen dengan hormat dan dengan memperhatikan untuk situasi masing-masing. Pekerjaan terapis akan tidak diskriminasi terhadap konsumen berdasarkan ras, warna kulit, cacat, cacat, asal-usul kebangsaan, umur, jenis kelamin, preferensi seksual, agama, keyakinan politik atau status dalam masyarakat. pribadi preferensi konsumen dan kemampuan untuk berpartisipasi akan diperhitungkan dalam perencanaan penyediaan layanan. Kerahasiaan informasi pribadi’s konsumen dijamin dan setiap rincian pribadi disampaikan hanya dengan persetujuan mereka.
2. Perilaku dalam tim Terapi Pekerjaan dan dalam tim multidisiplin

Pekerjaan terapis bekerja sama dan menerima tanggung jawab dalam satu tim dengan mendukung tujuan medis dan psikososial yang telah ditetapkan. terapis Kerja menyediakan laporan tentang kemajuan intervensi mereka dan memberikan anggota lain dari tim dengan informasi yang relevan.
Mengembangkan pengetahuan profesional.Pekerjaan terapis berpartisipasi dalam pengembangan profesional melalui belajar sepanjang hidup dan selanjutnya menerapkan diperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam kerja profesional mereka.
3. Promosi profesi.
Pekerjaan terapis berkomitmen untuk perbaikan dan pengembangan profesi pada umumnya. Mereka juga prihatin dengan mempromosikan terapi okupasi yang lain masyarakat organisasi profesional, dan mengatur badan-badan di, nasional dan internasional tingkat regional.

World Federation of Occupational Therapist: Komite Praktek Profesional; Maret 1990.
4. Standar Praktek Konsumen.
Untuk tujuan Standar COTEC Praktek konsumen istilah digunakan untuk menjelaskan pasien, klien dan / atau wali. Hal ini juga termasuk mereka yang terapis kerja bertanggung jawab.


Sumber:
  1. http://juniorhendy.blogspot.com/2010/03/model-pengembangan-standar-profesi.html
  2. https://okizainalfahmi.wordpress.com/2011/03/02/model-pengembangan-standar-profesi/
  3. http://maulanafauzi786.blogspot.com/2016/06/model-pengembangan-standar-profesi-usa.html