Sabtu, 20 Oktober 2018

REVIEW JURNAL JEMURAN PAKAIAN OTOMATIS MENGGUNAKAN SENSOR HUJAN DAN SENSOR LDR BERBASIS ARDUINO UNO




Judul jurnal : JEMURAN PAKAIAN OTOMATIS MENGGUNAKAN SENSOR HUJAN DAN SENSOR LDR BERBASIS ARDUINO UNO

Jurnal : NARODROID

Volume & Halaman : Vol. 1, Hal 1-8

Tahun : 2015

Penulis : Deny Siswanto & Slamet Winardi

Reviewer : Adianto Zarfan Suni {20116157}

Tanggal : 22 Oktober 2018  

A. Abstrak 
Pada saat musim hujan, mayoritas orang merasa cemas ketika mereka sedang menjemur pakaian. Rasa cemas tersebut akan bertambah pada saat menjemur pakaian namun sedang berada diluar rumah, dan dirumah sedang tidak ada orang. Dari kejadian itu orang jadi enggan menjemur pakain ditempat yang terbuka, karena kawatir jemuranya basah terkena air hujan. Ketika musim hujan mayoritas orang menjemur pakaian diteras rumah, hal ini dilakukan untuk menghindari jemuran pakaian terkena air hujan ketika ditinggal pemiliknya beraktifitas diluar rumah. Dari gambaran masalah diatas, penulis menemukan ide untuk membuat alat penarik jemuran yang bisa bekerja secara otomatis. 

B. Pendahuluan
Ketika musim penghujan, mayoritas orang merasa khawatir saat menjemur pakaian, kekhawatiran tersebut bertambah ketika sedang berada diluar rumah dan pada saat itu dirumah sedang tidak ada orang. Karena takut pakaian yang dijemur basah oleh air hujan, oleh karena itu banyak masyarakat menjemur pakaian di teras-teras rumah. Walaupun jemuran pakain tersebut kering, akan tetapi keringnya tidak bisa maksimal. Sehingga ketika pakaian tersebut dipakai akan terasa tidak nyaman, tidak menutup kemungkinan juga menimbulkan bau yang kurang sedap. Dari kejadian tersebut, penulis memiliki ide sederhana untuk menciptakan alat penarik jemuran otomatis. Alat tersebut menggunakan microcontroler Arduino uno, sensor hujan dan sensor Light Dependent Resistor.

C. Analisa Masalah
Dalam perancangan alat ini, diperlukan sebuah input data berupa analog dan digital yang berasal dari sensor hujan, sensor cahaya atau Light Dependent Resistor dan limit switch. Kemudian data input-an tersebut yang masih berupa sinyal analog kemudian akan diproses oleh microkontroller Arduino untuk dikonversikan menjadi sinyal digital. Setelah Arduino menerima sinyal digital, selanjutnya diproses dan sistem akan melakukan perintah untuk menggerakkan motor sesuai berdasarkan input-an yang masuk. Input yang berasal dari sensor hujan akan memproses sebuah perintah sehingga alat akan menarik jemuran ke tempat yang teduh. Sedangkan input-an yang berasal dari sensor LDR dapat melakukan dua perintah, yaitu menarik tali jemuran ke dalam ruangan jika sensor mendeteksi mendung dan menarik tali jemuran ke luar ruangan apabila mendeteksi adanya cahaya sinar matahari.

D. Blok Diagram



  • Blok Aktivator
Blok aktivator adalah merupakan sumber tegangan untuk mengaktifkn seluruh komponen rangkaian. Sumber tegangan yang digunakan dalam rangkaian ini terbagi menjadi dua yaitu tegangan 6V dan 9V. Sumber tegangan 6V digunakan untuk mengaktifkan driver motor L293D dan motor DC. Sedangkan tegangan 9V digunakan untuk mengaktifkan Arduino, sensor cahaya (LDR) dan sensor hujan.
  • Blok Input
Pada blok input ini terdapat sensor cahay(LDR) dan sensor hujan. Kedua sensor tersebut berfungsi sebagai sumber input-an untuk microcontroller Arduino. Pada sensor cahay (LDR) jika menerima cahaya maka LDR akanmenghasilkan logic HIGH untuk input-an Arduino, dan logic LOW jika LDR tidak menerima cahaya. Pada sensor hujan, jika penampang sensor terkena air, maka sensor akan menghasilkan nilai digital 0 (nol) pada microcontroller Arduino, dan menghasilkan nilai 1 (satu) jika sensor tidak terkena air.
  •  Blok Proses
Blok microcontroller Arduino berfungsi sebagai pusat kontrol atau pengendali utama pada rangkaian. Seluruh inputan yang masuk ke Arduino, diproses, dan kemudian ditentukan output yang telah diprogram didalam microcontroller Arduino. IC L293D berfungsi sebagai penggerak motor DC, yang nantinya akan menggerakkan putaran motor kekakanan dan kekiri.
  • Blok Output
Blok output atau keluaran dari alat jemuran otomatis adalah berupa pergerakan motor DC untuk keluar dan masuknya jemuran, yang sebelumnya pergerakan sudah diproses oleh driver IC L293D. Dan setiap kejadian yang diterima oleh Arduino, khususnya dalam perubahan cuaca akan ditampilkan dalam LCD monitor.

E. Flowchart Program



F. Pseudo Code Program


Pseudocode program diatas artinya adalah jika nilai LDR kurang atau sama dengan 5 dan sensor hujan sama dengan 1 maka jemuran akan ditarik keluar. Sebelum tali jemuran ditarik keluar mulainya ketika jemuran masih ada didalam dan limit switch harus berlogic 1, kemudian motor berputar berlawanan dengan arah jarum jam.

G. Hasil dan Pembahasan
Setelah dilakukan pengujian per blok baik itu rangkaian microcontroller, sensor hujan, sensor LDR, driver motor dan rangkaian mekanik, tahap terakhir dilakukan pengujian alat secara menyeluruh. Tahap pertama sensor air dan sensor LDR diletakkan diatas rumah agar dapat menerima paparan cahaya dan tetesan air hujan. Untuk simulasi percobaan dapat disesuaikan dengan prototype yang telah dibuat.
Rangkaian skematik secara keseluruhan

  • Cuaca Cerah

Hasil pengujian alat ketika kondisi cuaca panas atau cerah Pada gambar jemuran yang awal mulanya didalam secara otomatis akan tertarik keluar ketempat yang terbuka ketika cuaca cerah.



  • Cuaca Mendung

Hasil pengujian alat ketika kondisi cuaca gelap atau mendung Pada gambar  jemuran yang awal mulanya diluar secara otomatis akan tertarik kedalam menuju tempat yang tertutup ketika cuaca mendung. Sehingga ketika turun hujan, pakaian yang dijemur tidak akan kehujanan.


  • Cuaca Hujan

Hasil pengujian alat ketika kondisi cuaca hujan Pada saat terjadi hujan, alat akan tetap membaca kondisi cuaca sedang hujan, jemuran akan tetap berada didalam. Karena pada saat sensor LDR mendeteksi cuaca mendung, tali jemuran sudah ditarik kedalam.


  • Cuaca Panas dan Hujan

Hasil pengujian alat ketika kondisi cuaca panas dan hujan dapat Jemuran yang awal mulanya berada diluar secara otomatis akan tertarik kedalam menuju tempat yang tertutup ketika cuaca panas dan hujan. Sehingga pada saat cuaca sedang panas namun turun hujan, pakaian yang dijemur tidak akan kehujanan.



H. Kesimpulan
Setelah melakukan perancangan dan realisasi sistem jemuran otomatis dalam bentuk prototype dan kemudian dilakukan pengujian berhadap alat, baik pengujian berupa setiap blok maupun secara keseluruhan. Maka dapat diambil kesimpulan :
  1. Perengkat yang telah dibuat oleh penulis dapat bekerja dengan baik sesuai dengan yang diharapan.
  2. Kedua sensor dapat bekerja dengan baik, sensor LDR dapat mendeteksi adanya perbahan cahaya (dari terang ke gelap atau sebaliknya) dan sensor hujan dapat mendetksi adanya air atau tetesan air hujan.
  3. Alat mampu membaca keadaan cuaca, dimana dalam kondisi panas namun ada hujan.
  4. Microcontroller Arduino uno yang digunakan sebagai pengendali utama, alat ini dapat bekerja dalam menjalankan program atau perintah yang diberikan.
  5. Kecepatan program dalam membaca suatu keadaan adalah kurang dari dua detik.

KELEBIHAN
  1. Adanya gambar dari input, proses dan output pada alat tersebut
  2. Adanya flowchart pada program alat tersebut
  3. Terdapat penjelasan dari setiap komponen yang digunakan
KELEMAHAN
  1. Tidak dijelaskan tujuan penelitian dari pembuatan alat tersebut

Minggu, 07 Januari 2018

cara menghitung rata rata, standar deviasi dan ragam serta diagramnya menggunakan microsoft excel

1. buatlah table menggunakan data yang sudah ditentukan
 
2. lalu menghitung nilai rata rata dengan rumus "=AVERAGE(baris&kolom : baris&kolom)". contoh =AVERAGE(D4:E4). 
3. lalu akan mendapatkan hasil seperti dibawah ini
4. menghitung nilai standar devisia dengan rumus "=STDEV(baris&kolom : baris&kolom)" contoh =STDEV(D4:E4)
5.lalu akan mendapatkan nilai seperti dibawah ini 
6. menghitung nilai ragam dengan rumus"=VAR(baris&kolom : baris&kolom)" contoh
=VAR(D4;E4)
7.lalu akan menghasilkan niai seperti dibawah ini
8. membuat diagaram dengan cara klik menu insert lalu klik column seperti dibawah ini
9. lalu akan menghasilkan seperti di bawah ini